MBZ Ditawarkan Proyek Finansial Center di IKN Oleh Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan peluang investasi dalam bentuk proyek finansial center di Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Tawaran ini disampaikan dalam pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 12 Mei 2025. Jokowi meyakini, dengan pengalaman dan keahlian UEA di sektor keuangan, partisipasi mereka akan mempercepat pembangunan pusat keuangan modern di IKN.  

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memaparkan visi dan rencana pembangunan IKN sebagai kota cerdas dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah pengembangan proyek finansial center yang diharapkan menjadi pusat keuangan regional dan internasional. Jokowi menekankan bahwa IKN menawarkan potensi investasi yang besar, terutama di sektor keuangan, dengan insentif yang menarik bagi investor.

“Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama UEA dalam berbagai bidang. Kami percaya, partisipasi UEA dalam proyek finansial center di IKN akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi Indonesia dan kawasan,” ujar Jokowi dalam keterangan pers setelah pertemuan.

MBZ menyambut baik tawaran tersebut dan menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki peluang investasi di IKN. UEA memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengembangan pusat keuangan modern, seperti Dubai International Financial Centre (DIFC). Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi modal berharga dalam pengembangan proyek finansial center di IKN.  

Pemerintah Indonesia juga akan menyiapkan tim khusus untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi dengan pihak UEA terkait detail investasi. Diharapkan, proses penjajakan dan realisasi investasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi kedua negara.

Selain membahas proyek finansial center, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu bilateral lainnya, termasuk kerja sama di bidang energi terbarukan, infrastruktur, dan investasi. Mereka sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan UEA demi kepentingan bersama. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia menarik investasi asing untuk mendukung pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pemerintah Indonesia berharap, dengan keterlibatan UEA, IKN dapat menjadi pusat keuangan yang kompetitif dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

Magnet IKN Tarik Wisatawan Mancanegara

Ibu Kota Nusantara (IKN) nampaknya tak hanya menjadi pusat perhatian pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjelma menjadi tarik magnet baru bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Terbukti, selama libur Lebaran 2025, puluhan ribu pengunjung memadati kawasan yang tengah dibangun ini, termasuk wisatawan dari berbagai negara.

Antusiasme masyarakat dan wisatawan asing untuk melihat langsung perkembangan pembangunan IKN menjadi daya tarik utama. Tercatat, lebih dari 64 ribu pengunjung memadati IKN dalam kurun waktu singkat libur Lebaran. Bahkan, wisatawan dari negara-negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, China, Korea Selatan, dan Eropa turut hadir untuk menyaksikan transformasi Indonesia melalui pembangunan ibu kota baru ini.

Fenomena ini menunjukkan bahwa IKN memiliki nilai keingintahuan yang tinggi di mata internasional. Keberadaan proyek ambisius ini menjadi representasi visi Indonesia ke depan, menarik perhatian berbagai kalangan untuk melihatnya secara langsung. Otorita IKN (OIKN) pun menyambut baik antusiasme ini dan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung.

Dibukanya beberapa infrastruktur pendukung seperti Jalan Tol IKN seksi 3A, 3B, dan 5A (secara fungsional untuk kendaraan golongan I selama mudik) turut mempermudah akses wisatawan menuju IKN. Selain itu, beberapa fasilitas dasar seperti tempat makan dan minum serta ruang terbuka publik seperti Plaza Ceremony dan Taman Kusuma Bangsa juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Potensi IKN sebagai destinasi wisata baru di Kalimantan Timur ini diharapkan terus berkembang seiring dengan rampungnya berbagai proyek pembangunan. Tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, IKN diharapkan mampu menjadi ikon wisata yang mendunia, menarik investasi di sektor pariwisata, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Magnet IKN tak hanya menjadi pusat pembangunan, tetapi juga daya tarik wisata baru, terbukti dengan 64 ribu pengunjung saat libur Lebaran 2025, termasuk turis dari Brunei, Malaysia, China, Korea Selatan, dan Eropa. Antusiasme ini didorong rasa ingin tahu akan visi Indonesia. OIKN menyambut baik dan menyediakan fasilitas seperti jalan tol fungsional, tempat makan, Plaza Ceremony, dan Taman Kusuma Bangsa.

Potensi IKN sebagai destinasi wisata baru terus berkembang. Keberadaan Kampung Inggris di sekitar IKN juga menjadi daya tarik unik bagi wisatawan mancanegara yang ingin belajar bahasa sambil berlibur.