Dalam upaya meningkatkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, pemerintah menunjukkan komitmen baru dengan menggeser fokus pada pengembangan cabang olahraga dan kejuaraan. Pendekatan yang lebih terarah ini diharapkan dapat menciptakan atlet-atlet berkaliber dunia dan membawa Indonesia meraih lebih banyak medali emas di berbagai ajang kompetisi.
Fokus pada cabang olahraga tertentu berarti pemerintah akan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien. Tidak semua cabang olahraga akan mendapat porsi yang sama. Pemilihan cabang olahraga prioritas didasarkan pada beberapa kriteria, seperti potensi medali di Olimpiade atau kejuaraan dunia, popularitas di masyarakat, dan juga ketersediaan talenta. Cabang-cabang seperti bulu tangkis, angkat besi, panahan, dan beberapa cabang beladiri seringkali masuk dalam daftar ini karena rekam jejak prestasinya yang gemilang. Dengan demikian, anggaran, fasilitas latihan, dan program pembinaan akan lebih terpusat pada cabang-cabang yang memiliki peluang besar untuk berprestasi.
Selain fokus pada cabang olahraga, perhatian pemerintah juga akan diarahkan pada partisipasi dan penyelenggaraan kejuaraan. Mengirimkan atlet ke kejuaraan internasional secara rutin adalah langkah krusial untuk mengasah kemampuan mereka dan membiasakan diri dengan atmosfer kompetisi tingkat tinggi. Pengalaman bertanding melawan atlet-atlet terbaik dunia sangat penting untuk peningkatan performa.
Di sisi lain, menjadi tuan rumah kejuaraan berskala internasional juga memiliki dampak positif yang besar. Penyelenggaraan event seperti Asian Games, SEA Games, atau kejuaraan dunia di cabang tertentu tidak hanya meningkatkan citra negara, tetapi juga memacu pembangunan infrastruktur olahraga, menggerakkan ekonomi lokal, dan memotivasi masyarakat untuk berolahraga. Ini juga menjadi ajang bagi atlet-atlet muda untuk menunjukkan bakat mereka di kandang sendiri. Dengan fokus kejuaraan, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih kompetitif dan profesional.
Dukungan pemerintah ini tidak hanya berhenti pada alokasi dana. Regulasi yang mendukung, pengembangan sport science, penyediaan pelatih berkualitas, dan program kesejahteraan atlet pasca-pensiun juga menjadi bagian dari strategi menyeluruh. Kolaborasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), federasi olahraga nasional, hingga pihak swasta akan menjadi kunci sukses dalam implementasi kebijakan ini.