Seorang pria di peras setelah melakukan video call sex (VCS) dengan orang yang tidak dikenal. Korban yang merupakan warga Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kerugian sebesar 700 ribu rupiah setelah diancam akan disebarkan video pribadinya. Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. Modus pria di peras dengan ancaman penyebaran video pribadi semakin marak terjadi.
Kronologi Kejadian dan Modus Operandi
Menurut laporan dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur, korban berinisial AD (35) berkenalan dengan pelaku melalui media sosial. Pelaku yang mengaku sebagai wanita mengajak korban untuk melakukan VCS. Setelah melakukan VCS, pelaku kemudian mengancam akan menyebarkan video tersebut jika korban tidak mengirimkan uang sebesar 700 ribu rupiah.
Korban yang takut video pribadinya tersebar dan diketahui istrinya, akhirnya mengirimkan uang yang diminta pelaku. Namun, setelah mengirimkan uang, pelaku tetap mengancam akan menyebarkan video tersebut jika korban tidak mengirimkan uang tambahan. Korban yang merasa pria di peras akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Tindakan Hukum dan Reaksi Masyarakat
Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya. Pelaku terancam dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Kejadian pria di peras ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Banyak yang menyayangkan masih adanya kasus pemerasan dengan modus VCS. Masyarakat juga mengimbau agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya dan tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal.
Pesan Penting
- Seorang pria di peras setelah melakukan VCS dengan orang yang tidak dikenal.
- Korban mengalami kerugian sebesar 700 ribu rupiah.
- Pelaku mengancam akan menyebarkan video pribadi korban jika tidak dikirimkan uang.
- Pria di peras ini harus segera di tindak.
Imbauan dan Upaya Pencegahan
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal di dunia maya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi merugikan diri sendiri, seperti VCS dengan orang yang tidak dikenal.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan untuk melakukan upaya pencegahan yang lebih efektif, seperti meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pemerasan di dunia maya, dan memperketat pengawasan terhadap aktivitas di dunia maya.