Tes Ilmu Kebal Berujung Luka di Kukar, Pria Mabuk?

Sebuah insiden memprihatinkan terjadi di Dusun Sejahtera, Desa Kota Bangun III, Kutai Kartanegara (Kukar), di mana seorang pria berinisial MA (30) dilaporkan mengalami luka serius akibat menyayat perutnya sendiri. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 03.00 Wita ini diduga dilakukan saat MA dalam kondisi mabuk dan berupaya melakukan tes ilmu kebal.

Menurut Kapolsek Kota Bangun, AKP Suyamto, MA diduga melakukan aksi berbahaya tersebut di depan rumahnya. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Saat ditemukan, MA dalam keadaan terluka parah di bagian perut akibat sabetan senjata tajam yang digenggamnya sendiri.

“Diduga yang bersangkutan ini dalam keadaan mabuk, kemudian melakukan perbuatan menyakiti diri sendiri dengan senjata tajam,” ujar AKP Suyamto seperti dikutip dari Detik.com. Lebih lanjut, Suyamto menambahkan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam kejadian ini.

MA segera dilarikan ke Puskesmas Kota Bangun untuk mendapatkan pertolongan medis. Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya penyalahgunaan alkohol yang dapat menyebabkan tindakan irasional dan membahayakan diri sendiri.

Selain itu, kejadian ini juga menyoroti kepercayaan yang keliru terhadap praktik ilmu kebal yang tidak memiliki dasar ilmiah dan justru dapat berujung tragis. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait motif pasti di balik tindakan MA tersebut.

Lebih lanjut, keterangan dari saksi mata di sekitar lokasi kejadian memperkuat dugaan bahwa MA memang berniat melakukan pembuktian ilmu kebal. Beberapa warga sempat melihat MA bertingkah aneh sebelum akhirnya melakukan aksi menyayat perutnya sendiri. Kondisi mabuk yang dialaminya diduga kuat menghilangkan akal sehat dan mendorongnya untuk melakukan tindakan berbahaya tersebut tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak meniru atau mempercayai praktik-praktik ilmu kebal yang tidak terbukti kebenarannya dan justru dapat membahayakan nyawa. Kejadian tragis di Kukar ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya berpikir rasional dan menghindari segala bentuk tindakan yang berisiko tinggi, terutama di bawah pengaruh alkohol.

Proses pemulihan MA menjadi prioritas saat ini, dan pihak berwajib akan terus memantau perkembangan kasus ini. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari